• Kategori

  • Arsip

ABACUS

1. Peralatan zaman dahulu yang dipergunakan untuk melakukan perhitungan dengan menggeser-geserkan alat penghitungnya sepanjang tali atau dalam sebuah lubang.
2. Penelitian jurnal akuntansi setengah tahunan (diketemukan tahun 1965) diterbitkan oleh Sydney University Press, disunting oleh Universitas Sidney, Departemen Akuntansi. Subyeknya meliputi segala bidang akuntansi termasuk akuntansi intern

ABANDONMENT (pelepasan aktiva).

Penyerahan secara sukarela properti yang merupakan milik sendiri maupun yang disewakan, tanpa menyebutkan penggantinya sebagai pemilik atau penyewa. Properti itu biasanya akan kembali pada orang yang berkepentingan sebelumnya atau bila tidak ada pemiliknya yang jelas, kepada negara.

ABATEMENT (pembatalan).

Pembatalan sebagian atau seluruh pungutan yang dilakukan oleh pemerintah. Pembatalan ini biasanya diterapkan pada pungutan pajak, perkiraan khusus, dan beban pelayanan.

ABC METHOD (Metode ABC).

Metode pengelolaan persediaan yang menggolongkan barang-barang menurut kepentingannya. Jadi penekanannya adalah pada nilai dolar barang yang lebih tinggi (sebagai “A”) kemudian pada nilai dolar yang lebih rendah (“B”), dan yang paling rendah (“C”) mendapat waktu dan perhatian paling akhir. Persediaan harus sering dianalisis bila menggunakan metode ABC. Prosedur penganalisisan ABC adalah: (1) Memisahkan barang jadi menurut bentuknya (kursi menurut modelnya, dan sebagainya), memisahkan bahan baku menurut jenisnya (sekrup, mur dan sebagainya). (2) Menghitung dolar per tahun yang digunakan untuk setiap jenis persediaan (dikalikan dengan biaya satuan pemakaian tahunan yang akan datang yang diharapkan). (3) Dibuat urutan dari yang tertinggi sampai yang terendah, berdasarkan pemakaian dolarnya. (4) Mengklasifikasikan persediaan itu sebagai A – untuk 20% yang paling tinggi; B – yang berikutnya 30%; dan C – yang terakhir 50% untuk penggunaan dolar secara berturut-turut. (5) Berilah tanda untuk tiap persediaan itu dengan tanda klasifikasi ABC yang tepat dan catat klasifikasi ini dalam buku besar persediaan barang.

ABNORMAL SPOILAGE (produk yang cacat).

Barang yang cacat menunjukkan kerugian bila diketahui. Cacat yang normal merupakan ha1 yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pabrikasi dan tidak dapat dihindari dalam jangka pendek. Abnormal spoilage merupakan cacat yang terjadi di luar tingkat cacat normal. Cacat ini dapat dikendalikan karena merupakan hasil dari ketidakefisienan. Ini bukan biaya untuk produk yang baik, tapi lebih merupakan kerugian selama periode tersebut. Biaya dikenakan pada produk pang cacat kemudian dikredit pada persediaan pekerjaan dalam proses dan didebit pada perkiraan rugi.

ABSORB (serapan).

1. Untuk menggabungkan, mentransfer, atau menyatukan ke dalam rekening sehingga menjadi rekening yang baru. Contohnya antara lain transfer yang berurutan dari berbagai rekening pengeluaran ke pekerjaan dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.
2. Untuk menyalurkan atau menyebarkan biaya dengan proses pembagian sama rata atau alokasi.

ABSORPTION COSTING (biaya serapan, biaya integral).

Metode yang memperlakukan seluruh biaya pabrikasi baik variabel maupun tetap, sebagai biaya produksi, sedangkan biaya bukan produksi (penjualan dan administrasi) diperlakukan sebagai biaya periodik. Biaya serapan dipakai untuk penilaian persediaan yang diperlukan untuk laporan kepada pihak luar.

ABUSIVE TAX SHELTER.

Kepercayaan persekutuan komanditer IRS terhadap tuntutan pengurangan pajak gelap. Jenis perlindungan ini biasanya dapat membesarkan nilai properti yang dibeli, sehingga menyediakan landasan untuk penghapusan depresi yang lebih tinggi. Bila IRS menolak penghapusan ini, maka pengembalian pajak seperti beban bunga dan hukuman yang tinggi harus dibayar.

ACADEMY OF ACCOUNTING HISTORIANS.

Organisasi sukarela yang mempelajari riwayat akuntansi. Organisasi ini menerbitkan majalah Accounting Historian Journal sebagai tambahan pada monograf, kertas kerja, dan pemberitaan.

ACCELERATED COST RECOVERY SYSTEM (ACRS) (sistem pemulihan biaya yang dipercepat).

Merupakan sistem penyusutan untuk kepentingan pajak yang dimandatkan oleh Economic Recovery Act (ERA) pada tahun 1981 dan disesuaikan oleh Tar Reform Act of 1986. Jenis properti menunjukkan kelasnya. Sebagai pengganti tabel yang ditetapkan undang-undang, metode yang digunakan untuk penyusutan diberikan untuk tiap kelas properti. Untuk kelas 3, 5, 7 dan 10 tahun, metode penyusutan yang sesuai adalah metode saldo menurun 200%. Untuk properti 15, dan 20 tahun, metode yang tepat adalah metode saldo menurun 150% yang menggantikan metode garis-lurus bila menghasilkan pengurangan yang lebih besar. Untuk properti dengan hak sewa menetap (27,5 tahun) dan untuk properti yang tidak menetap (31,5 tahun), metode yang dapat diterapkan adalah metode garis-lurus. Seorang pembayar pajak dapat melakukan pilihan yang tidak dapat dibatalkan untuk memperlakukan semua propertinya dalam salah satu kelas dengan metode garis-lurus. Properti ditetapkan pada salah satu kelas. Kepentingan ACRS adalah untuk mendorong penanaman modal para pengusaha. Hal ini akan menyebabkan perbaikan yang lebih cepat pada biaya aktiva sehingga dapat menyajikan manfaat pajak yang lebih besar pada tahun-tahun awal.